Kandungan gula yang terdapat pada sisa makanan merupakan tempat favorit penyebab gigi berlubang. Bakteri tersebut akan membentuk asam laktat yang akan merusak bagian gigi sedikit demi sedikit. Asam laktat yang dibentuk oleh bakteri akan menyebabkan kondisi rongga mulut lebih asam, sehingga kondisi ini akan menyebabkan larutnya mineral pada email gigi. Rusaknya email gigi akan menjadi titik awal gigi menjadi berlubang dan akan menjadi lebih besar sehingga bisa menimbulkan infeksi gigi yang lain. Proses gigi berlubang dimulai Ketika ada sisa makanan yang menempel pada gigi dan tidak segera dibersihkan. Nah, sisa makanan itu lama-lama bisa jadi plak gigi loh!. Jika teridentifikasi ada infeksi atau virus, sehingga menimbulkan bengkak, sebaiknya segera dibawa ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut dan mendapatkan perawatan yang sesuai. Jangan lupa untuk menjaga kebersihan lingkungan dan menghindari kontak dengan orang yang sakit untuk mencegah penyebaran penyakit.
Untuk mencegah gigi berlubang, ada beberapa hal yang dapat dilakukan, diantaranya:
- Menjaga kebersihan mulut dengan rutin menyikat gigi dan menggunakan benang gigi atau antiseptik mulut
- Mengurangi konsumsi makanan yang mengandung gula tinggi dan karbohidrat yang dapat menyebabkan karies
- Menjaga asupan vitamin dan mineral yang cukup untuk memperkuat enamel gigi
- Mengurangi konsumsi alkohol dan rokok
- Menjaga kesehatan sistem pencernaan dengan mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi
- Mengunjungi dokter gigi secara rutin untuk perawatan dan pemeriksaan gigi.
Jadi kesimpulan gigi berlubang dimakan ulat adalah mitos ….